Search

Kamis, 29 November 2007

Resensi Buku

Buku
Menemukan Manusia Melalui Filsafat Pengetahuan

Benni Setiawan*) (29/11/2007 - 15:47 WIB)



Jurnalnet.com (Jakarta): Perbincangan mengenai filsafat dalam studi ilmu pengetahuan sudah menjadi hal yang biasa. Hampir seluruh ilmu (baca: jurusan dalam studi S1, S2, dan S3) mengajarkan ilmu atau pendekatan filsafat kepada mahasiswanya. Mungkin inilah yang menjadi pembenar bahwa filsafat adalah ibunya ilmu pengetahuan.

Walaupun sudah menjadi perbincangan yang sudah biasa, kata filsafat masih saja disalah artikan oleh sebagian orang. Bahkan ada orang-orang yang alergi mendengar kata filsafat. Mereka beranggapan filsafat dapat menjerumuskan manusia kepada kekafiran yang menyesatkan.

Keadaan ini tentunya perlu diluruskan. Hal ini dikarenakan, dalam menciptakan tatanan makrokosmos bumi yang baik dibutuhkan pemikiran yang jernih mengenai filsafat, termasuk di dalamnya filsafat manusia.

Filsafat manusia adalah cara berfikir secara mendalam dan radikal bahwa manusia mempunyai dimensi-dimensi dalam tubuhnya. Seperti jiwa dan raga. Jiwa meliputi nyawa yang kasat mata, akal untuk berfikir dan hati untuk merenung, dan segala sesuatu yang tidak tampak dalam diri manusia. Sedangkan raga meliputi apa yang tampak dalam diri manusia.

Menurut Adelbert Snijders, filsafat manusia adalah suatu refleksi atas pengalaman yang dilaksanakan dengan rasional, kritis serta ilmiah, dan dengan maksud untuk memahami diri manusia dari segi yang paling asasi. Sedangkan tujuan filsafat manusia adalah untuk memahami diri manusia dari segi yang paling dasar.

Dengan demikian, Adelbert Snijders, mengajak kepada manusia untuk mengetahui apa dan siapa sebenarnya manusia. Manusia adalah makhluk unik yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Hal ini dikarenakan, manusia selain dibekali dengan nafsu juga dibekali dengan akal pikiran yang tidak dimiliki oleh makhluk lain.

Dengan akal pikiran inilah manusia dapat menentukan jalan hidupnya sendiri. Apakah ia akan menjadi kaya atau miskin. Manusia berkehendak atas itu semua.

Filsafat manusia juga mengajarkan untuk membuka tabir kebekuan pemikiran bahwa manusia berada dalam sandra kekuatan lain. Manusia adalah makhluk bebas yang bebas berkehendak.

Hadirnya buku ini akan membantu manusia untuk menemukan siapa dirinya sebenarnya. Pada akhirnya, buku bagus ini layak dibaca oleh manusia yang masih mau menyadari bahwa dirinya adalah manusia. ***


Judul: Manusia dan Kebenaran.Sebuah Filsafat Pengetahuan

Penulis: Adelbert Snijders

Penerbit: Kanisius, Yogyakarta

Cetakan: I, 2007

Tebal: xiv + 294 halaman

*)Benni Setiawan, Pembaca Sedikit Buku.

1 komentar:

SYAIFUL BARI mengatakan...

SELAMAT! Gitu dong. Jangan hanya menjadi penulis berdimensi tunggal (maksudnya: nulis artikel terus. hehe!). Selamat dan selamat!!!

Posting Komentar